BATUSANGKAR - Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian menegaskan tanpa peranan insan pers tentu informasi perkembangan pembangunan tidak tersampaikan kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan pada pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tanah Datar, Sabtu (2/7/2022) di gedung TP PKK komplek Indojolito yang turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Anton Yondra, Ketua PWI Sumbar Heranof Firdaus, Kadis Kominfo Yusrizal, Kajari Tanah Datar Hardijono Sidayat, Direktur PDAM Nazwir dan undangan lainnya.
"Pemerintah daerah menyadari arti penting keberadaan pers sebagai salah satu pilar pembangunan, pers mitra penting pemerintah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat serta fungsi kontrol sosial terhadap pemerintah, " kata Richi.
Karena memiliki peran penting itu, tambah Wabup, Ketua PWI yang terpilih nantinya harus mampu menghimpun dan mempersatukan semua wartawan, tidak hanya tergabung dalam PWI namun juga organisasi kewartawanan lainnya.
"Masa depan organisasi 3 tahun ke depan ditentukan hari ini, pilihlah pemimpin yang sekiranya mampu diajak bekerjasama dan mampu berkoordinasi dengan pihak mana saja, termasuk dengan pemerintah daerah mari kita bersinergi karena banyak hal yang bisa disinergikan, " sampai Richi.
Sementara terkait masalah gedung ataupun dana hibah, Richi mengatakan bahwa hal itu sebenar permasalahan yang bisa diselesaikan secara bersama-sama.
Baca juga:
Indonesia Satu: Media Pemersatu Bangsa
|
"Persoalan gedung untuk kantor PWI dengan organisasi wartawan lainnya sejatinya bisa diselesaikan termasuk juga bantuan dana hibah, karena Saya lihat perhatian pak Anton Yondra yang merupakan Wakil Ketua DPRD sangat tinggi terhadap profesi ini, " ujarnya.
Terakhir, kata Richi, selamat melaksanakan Konfercab, semoga melahirkan pemimpin yang amanah dan terbaik
serta bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mencapai masyarakat Tanah Datar Madani yang Lebih Sejahtera.
Hal sama disampaikan Wakil Ketua DPRD Anton Yondra, agar sesama wartawan untuk tetap kompak dan bersatu terutama dalam menjaga marwah profesi wartawannya.
"Momentum ini juga kita jadikan awal pemersatu kita semua, jangan ada lagi gontok-gontokan atau lapor melapor antar sesama rekan wartawan. Tapi satukan visi, bersatu untuk kejayaan wartawan Tanah Datar, " katanya.
Ketika kita bersatu, tambah Anton Yondra yang juga merupakan anggota PWI non aktif karena jabatan politiknya, Insya Allah semua bantuan ataupun dana hibah bisa diperoleh.
Sementara itu Ketua PWI Sumbar Heranof Firdaus berpesan, kepada ketua terpilih nantinya bekerja maksimal memajukan PWI Tanah Datar.
"Dalam sebuah organisasi pergerakannya tidak tertumpu hanya kepada ketua atau satu orang. Ketika ketua lamban atau tidak bergerak, pengurus lain bisa menggerakkan. Dan yang terpenting apa yang telah menjadi keputusan organisasi, harus sepakat semua untuk melaksanakan dan mendukung, " katanya.
Dikatakan Heranof lagi, PWI harus menjaga marwah organisasi dan juga daerah, terutama terkait dalam pemberitaan.
"Anggota PWI harus terus meningkatkan kemampuan menulis dan juga memahami kode etik profesi. Dan perlu diingat adalah dalam suatu berita juga melihat sudut pandang menjaga marwah nama daerah. Silahkan, buat berita kasus yang sudah jelas kedudukannya atau masuk tahap persidangan, janganlah buat berita yang baru sekedar isu, karena tentu itu akan berdampak nama baik daerah, " tukasnya.
Sebelumnya juga ada laporan pelaksanaan kegiatan dari ketua pelaksana Joni Hermanto, sambutan Plt. Ketua PWI Meriyanto dan juga sambutan dari Ketua PWI periode 2019 - 2022 Mustafa Akmal.
Selepas itu, setelah serangkaian proses akhirnya pemilihan ketua dilakukan dengan sistem voting atau pemungutan suara. Akhirnya Yulda Veri wartawan Haluan meraih 15 suara dari 16 suara anggota PWI yang diperebutkan menyisihkan Candra Antoni yang merupakan wartawan Posmetro. (JH)